Teguran Namun Kita Lalaikan

Sang mandor akhirnya melemparkan lagi uang, yang nilainya Rp 100.000 dan berharap si pekerja mau menengadah "sebentar saja" ke atas

29 September 2022, 03:01 WIB

Nusantarapedia.net, Jurnal | Religi — Teguran Namun Kita Lalaikan

NUSPEDIAN, berikut adalah sebuah kisah tentang seorang mandor dan salah seorang pekerjanya. Semoga dan kisah berikut, kita dapat mengambil hikmahnya.

Simak sama-sama, yuk, kisahnya.

Ada seorang mandor bangunan yang berada di lantai 5 ingin memanggil pekerjanya yang sedang bekerja di bawah.

Setelah sang mandor berkali-kali berteriak memanggil, si pekerja tidak dapat mendengar karena fokus pada pekerjaannya dan bisingnya alat bangunan yang sedang beroperasi.

Sang mandor terus berusaha agar si pekerja mau menoleh ke atas, kemudian dilemparnya uang 1.000 rupiah, dan uang itu jatuh tepat di sebelah si pekerja. Namun, si pekerja hanya memungut uang Rp 1.000 dan melanjutkan pekerjaannya. Tanpa peduli darimana datangnya uang tersebut.

Sang mandor akhirnya melemparkan lagi uang, yang nilainya Rp 100.000 dan berharap si pekerja mau menengadah “sebentar saja” ke atas. Akan tetapi, si pekerja hanya melompat kegirangan karena menemukan uang Rp 100.000 kemudian mengantonginya dan kembali asyik bekerja.

Pada akhirnya, sang mandor melemparkan batu kecil yang tepat mengenai kepala si pekerja. Merasa kesakitan, akhirnya si pekerja baru mau menoleh ke atas dan dapat berkomunikasi dengan sang mandor.

Nuspedian, cerita tersebut di atas sama dengan kehidupan kita. Allah selalu ingin menyapa kita, akan tetapi kita selalu sibuk mengurusi “dunia” kita.
Kita diberi rejeki sedikit maupun banyak, sering kali kita lupa untuk menengadah bersyukur pada_Nya. Bahkan, lebih sering kita tidak mau tahu dari mana rejeki itu datangnya.
Bahkan kita selalu bilang kalau kita lagi hoki. Dan yang lebih buruk lagi kita menjadi takabur dengan rejeki milik Tuhan. Naudzubillah.

Jangan sampai kita mendapatkan lemparan “batu kecil” yang kita sebut musibah atau masalah yang mendera, agar kita mau menoleh dan ingat kepada Allah.

Sungguh Allah sangat mencintai kita, semoga kita selalu ingat untuk menoleh ke atas sebelum Tuhan melemparkan batu kecil. Seperti bencana-bencana yang terjadi selama ini datang silih berganti.

Yang belum mengalami jangan sampai terlalaikan karena sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

اَحَسِبَ النَّا سُ اَنْ يُّتْرَكُوْۤا اَنْ يَّقُوْلُوْۤا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَـنُوْنَ
a hasiban-naasu ay yutrokuuu ay yaquuluuu aamannaa wa hum laa yuftanuun

“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman” dan mereka tidak diuji?”
(QS. Al-‘Ankabut 29: Ayat 2)


Itulah tadi sekilas cerita yang ada hikmah mendalam. Semoga kita senantiasa mengingat atas Kuasa Allah, bahwa, apapun yang kita miliki adalah pemberian_Nya. Jangan sampai kita takabur dan kufur nikmat.

Jangan lupa saat kita diberi karunia atau rejeki berlebih, itu pun atas ijin Allah dan ucapkanlah selalu alhamdulillah.

Semoga berkenan dengan kisah ini, ya, Nuspedian.

Obat Hati oleh Opick, Adaptasi Syair Abu Nawas Menjadi Tombo Ati
Kisah Perempuan Miskin Yang Jujur
Kisah Seorang Pengemis yang Datang di Rumah Rasulullah
Nasab Joko Tingkir Versi NU
Kisah Pencuri yang Luluh Hanya dengan Kalimat Sederhana

Terkait

Terkini