Ternyata, Marah Tidak Sama dengan Emosi, Lho!

Emosi adalah kondisi psikologi yang kompleks yang mencakup tiga komponen berbeda, yaitu pengalaman subjektif, respon fisiologis, dan respon perilaku/ekspresif.

10 Juni 2022, 18:50 WIB

Nusantarapedia.net, Jurnal | Kemanusiaan — Ternyata, Marah Tidak Sama dengan Emosi, Lho!

Marah sebagai suatu emosi yang mempunyai ciri aktivitas system saraf simpatik yang tinggi dan adanya perasaan tidak suka yang sangat kuat disebabkan adanya kesalahan.”

Marah merupakan bagian dari emosi atau marah adalah salah satu reaksi emosional yang disebabkan oleh respon terhadap kecemasan tertentu.”

Tanpa sadar kita sering mengidentikkan marah dengan emosi. Padahal dua terminologi itu memiliki pengertian dan wilayah kajian masing-masing. Dalam ilmu Emosi adalah pola reaksi kompleks, yang melibatkan elemen pengalaman, perilaku, dan fisiologis, yang digunakan oleh seseorang untuk menangani masalah atau peristiwa penting yang dialaminya secara personal (Kamus APA 2020).

Di kamus KBBI pun mengatakan hal yang sama bahwa emosi adalah n 1 luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat; 2 keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis (seperti kegembiraan, kesedihan, keharuan, kecintaan); keberanian yang bersifat subjektif); 3 cak marah;

Secara etimologi atau asal bahasa, emosi diambil dari bahasa Latin yaitu ‘movere‘ yang artinya “menggerakkan atau bergerak”. Kata ‘Movere’ lalu ditambah dengan awalan ‘e’ yang artinya ” bergerak menjauh”. Dengan demikian, definisi emosi adalah suatu gejala dari psiko fisiologis yang akan menimbulkan efek pada persepsi, sikap dan tingkah laku yang diwujudkan dalam bentuk suatu ekspresi tertentu.

Emosi menurut Don Hockenbury dan Sandra E. Hockenbury dalam bukunya “Discovering Psychology”, emosi adalah kondisi psikologi yang kompleks yang mencakup tiga komponen berbeda, yaitu pengalaman subjektif, respon fisiologis, dan respon perilaku/ekspresif (Cherry, 2019).

Robert C. Solomon dalam artikelnya juga menulis bahwa emosi adalah pengalaman kompleks akan kesadaran, sensasi jasmani, dan perilaku yang mencerminkan pemaknaan perseorangan terhadap sebuah kejadian, keadaan, atau peristiwa.

Kesimpulannya bahwa emosi adalah (kumpulan) perasaan terhadap sesuatu yang dipengaruhi subjektivitas kita, respon tubuh kita, dan respon perilaku kita. Tiga hal ini mempengaruhi emosi kita dengan caranya masing-masing.

Adapun bentuk-bentuk emosi seperti dikutip dari laman dosenpsikologi.com adalah sebagai berikut;

Cinta

Ini adalah salah satu emosi yang paling penting dalam kehidupan manusia sehari – harinya. Manusia biasanya akan mencintai hal yang membuatnya bahagia, aman, dan nyaman. Perasaan cinta ini akan mengikat perasaan manusia dengan orang lain didekatnya seperti keluarga, teman, bahkan negaranya.

Motivasi untuk berkorban demi orang yang dekat atau bagi negara akan lahir dari rasa cinta yang dimiliki. Rasa cinta juga yang membuat seseorang dapat merasakan berbagai hal seperti empati, belas kasihan, kemurahan hati, dan memberi cara menjadi pribadi yang menyenangkan bagi seseorang, dan lain – lain. (Baca: Psikologi Cinta)

Benci

Lawan dari cinta adalah benci. Itu berarti manusia yang merasakan emosi berupa kebencian akan merasakan ketidak sukaan kepada hal – hal yang tidak membuatnya bahagia, mendatangkan kesedihan, atau menyakiti dirinya.

Emosi ini akan dapat mempengaruhi tanggapan seseorang terhadap suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Selain mempelajari emosi, ketahuilah juga bahwa ada bidang psikologi sosial yang bisa dipelajari dan juga kajian tentang kognitif, afektif, dan psikomotorik dari Bloom.

Takut

Salah satu emosi yang kerap dirasakan adalah takut. Ketika merasa terancam atau berada pada suatu situasi yang gawat, seseorang akan merasa takut karena merasa bahwa situasi itu dapat membuat dirinya tersakiti secara mental dan fisik. Namun rasa takut ini juga dapat memberikan manfaat bagi manusia, karena dapat membuat seseorang menjauhi bahaya dan merasakan inisiatif untuk memberikan perlindungan atau mencari perlindungan. Ada bebearpa bidang lain dalam psikologi, antara lain adalah psikologi diagnostik dan psikologi kepribadian.

Marah

Ketika sesuatu kehendak atau harapan seseorang terhadap suatu hal tidak terpenuhi karena adanya hambatan tertentu, maka bisa saja emosi alami yang muncul adalah rasa marah. Misalnya, merasa diperlakukan tidak adil oleh orang lain. Bila tidak dikendalikan, rasa marah ini dapat menjadi destruktif dan merusak diri sendiri serta orang lain.

Hal ini penting dilakukan sejak masih berusia dini, contohnya mencari cara mengatasi anak pemarah agar tidak berlanjut menjadi seorang yang tidak bisa mengendalikan amarahnya. Karena itulah seseorang perlu memiliki pengendalian diri yang kuat untuk mengelola amarahnya sendiri.(baca: Persepsi dalam Psikologi)

Malu

Perasaan ini akan timbul ketika seseorang merasa telah melakukan suatu perbuatan yang tercela atau mempertaruhkan harga dirinya. Seseorang bisa merasa malu apabila ia tahu bahwa perbuatannya itu adalah suatu hal yang buruk dan tidak etis, serta takut bahwa perbuatannya itu akan diketahui umum. Ada sisi positif dari perasaan malu, yaitu bisa memberikan ciri kepribadian yang positif dengan mencegah seseorang melakukan perbuatan yang salah seperti bermaksiat dan berbuat dosa. Ada beberapa tipe kepribadian manusia, yaitu salah satunya adalah kepribadian ambivert dan kepribadian ganda.

Dengki

Rasa dengki adalah emosi yang dimiliki oleh banyak orang, hanya kadarnya berbeda – beda setiap orang. Yang membedakan adalah kemampuan orang untuk mengelola perasaan negatif berupa dengki di dalam dirinya sehingga tidak menguasai seluruh tindakan serta sifatnya.

Dengki muncul apabila merasa iri terhadap apa yang dimiliki orang lain, rasa mencintai apa yang menjadi milik orang lain dan mengharapkan bahwa hal itu akan menjadi miliknya juga. Dengki juga bisa timbul karena tidak suka melihat kesuksesan orang lain dan berharap dirinya lah yang menjadi nomor satu. (Baca: Teori Psikologi Kepribadian)

Cemburu

Ketika seseorang merasa cintanya tersaingi terhadap suatu objek tertentu, maka hal itu akan melahirkan perasaan cemburu dan semangat untuk bersaing memperlihatkan yang terbaik kepada objek cintanya. Emosi ini termasuk kepada perasaan yang menggelisahkan karena pada umumnya orang yang merasa cemburu tidak akan memperlihatkan perasaannya namun hanya menyimpannya dalam hati, karena anggapan bahwa memperlihatkan perasaan cemburu adalah perasaan yang memperlihatkan kelemahan seseorang. Sehingga ia akan gelisah sebelum dapat mengatasi rasa cemburunya tersebut. (baca: Konsep diri dalam Psikologi)

Gembira

Emosi gembira akan dirasakan apabila seseorang merasa bahagia, dan itu berarti ada suatu hal yang menyenangkan hatinya. Orang biasanya merasa gembira apabila mendapatkan hal yang baik dalam hidupnya, atau mendapati bahwa harapannya terkabul sesuai dengan apa yang dia inginkan sejak awal atau mendapatkan hal yang menjadi tujuannya. (baca:Kecerdasan Interpersonal)

Terkejut

Emosi berupa perasaan terkejut akan dirasakan apabila seseorang tidak mempunyai persiapan atau tidak mengetahui apa yang akan terjadi. Terkejut bisa meliputi perasaan terkesiap, takjub dan terpana, serta terkadang perasaan tidak siap dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Perasaan ini bisa menjadi emosi yang negatif maupun positif, tergantung kepada alasan yang membuat seseorang terkejut. Terkadang, perasaan terkejut bisa menjadi cara mengenali potensi diri seseorang dalam mengatasi suatu situasi yang tidak terduga.

Sedih

Sedih adalah emosi yang dirasakan ketika seseorang mengalami hal yang mengecewakan dan menyakiti hatinya. Juga mengalami kehilangan sesuatu yang disayangi atau dicintai, misalnya ketika putus cinta atau mengalami kematian orang terdekat. Rasa sedih bisa meliputi duka cita, depresi jika mengalami kesedihan dalam waktu lama. Seseorang yang memiliki kecerdasan emosional dalam psikologi akan mampu mengelola rasa sedihnya sebelum mencapai tahap depresi.

Marah adalah Bagian dari Emosi

Jelas di atas sudah dijelaskan bahwa marah merupakan bagian dari emosi atau marah adalah salah satu reaksi emosional yang disebabkan oleh respon terhadap kecemasan tertentu. Davidoff (1991) mendefinisikan marah sebagai suatu emosi yang mempunyai ciri aktivitas system saraf simpatik yang tinggi dan adanya perasaan tidak suka yang sangat kuat disebabkan adanya kesalahan.

Menurut C.P. Chaplin, Anger (marah, murka, berang, gusar; kemarahan, kemurkaan, keberangan, kegusaran) adalah reaksi emosional akut ditimbulkan oleh sejumlah situasi yang merangsang, termasuk ancaman, agresi lahiriah, pengekangan diri, serangan lisan, kekecewaan, atau frustrasi, dan dicirikan oleh reaksi kuat pada sistem syaraf otonomik, khususnya oleh reaksi darurat pada bagian simpatetik; dan secara implisit disebabkan oleh reaksi serangan lahiriah, baik yang bersifat somatis atau jasmaniah maupun yang verbal atau lisan.

Menurut al-Jurjani yang dikutip Yadi Purwanto dan Rachmat Mulyono, marah adalah perbuatan yang terjadi pada waktu mendidihnya darah di dalam hati untuk memperoleh kepuasan apa yang terdapat di dalam dada.

Menurut Muhammad Utsman Najati, marah adalah emosi alamiah yang akan timbul manakala pemuasan salah satu motif dasar mengalami kendala. Apabila ada kendala yang menghalangi manusia atau hewan untuk meraih tujuan tertentu dalam upaya memuaskan salah satu motif dasarnya, maka ia akan marah, berontak, dan melawan kendala tersebut. Ia juga akan berjuang untuk mengatasi dan menyingkirkan kendala tersebut hingga ia bisa mencapai tujuan dan pemuasan motifnya.

Menurut Mawardi Labay El-Sulthani, marah adalah suatu luapan emosi yang meledak-ledak dari dalam diri yang dilampiaskan menjadi suatu perbuatan untuk membalas kepada orang yang menyebabkan marah.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa marah merupakan salah satu bentuk emosi manusia normal sebagai reaksi ilmiah atas keinginan atau kebutuhan pemuasan atas motif-motif tidak terpenuhi. Sudah jelas, kan, perbedaan antara emosi dan marah? Karenanya kita tidak boleh salah lagi menggunakan kedua konsep tersebut.

Kemunculan Kaum Halu, Antara Gangguan Jiwa dan Cari Sensasi
Perempuan dan Kerentanan Gangguan Mental
Posisi Bercinta Yang Dilarang dan Diperbolehkan, dari Tafsir Agama ke Medis (1)
IPM dalam Hak Hidup, Amanat Konstitusi dan Distribusi Keadilan
Zinidin Zidan, Kena Mental dan Dramaturgi
Pergeseran Fungsi Teknologi Digital untuk Misi Kemanusiaan
Kita Doakan Emmiril Khan Mumtadz, Cepat Ditemukan Dalam Keadaan Selamat Dan Sehat

Terkait

Terkini