Tingkat Ujian Keimanan
"Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat
Nusantarapedia.net, Jurnal | Religi — Tingkat Ujian Keimanan
Oleh Aris Risnandar
PERCAYA diri memang sangat diperlukan oleh setiap individu muslim. Dengan sikap ini, mereka bisa menyiarkan dakwah Islam kepada siapa pun, di mana pun, dan kapan pun. Akan tetapi, dengan sikap ini pula ternyata seorang muslim mudah tertipu daya oleh setan. Dia menjadi bertingkah semena-mena, merasa paling benar, egois hingga merasa bahwa dirinya saja yang patut diikuti. Hal ini memang wajar karena sifat ini dimiliki manusia, tetapi sifat ini tidak wajar bagi seorang muslim sejati. Mengapa demikian? Karena Allah menyindir setiap individu muslim dengan salah satu ayat yang membuat bulu kuduk merinding hingga bisa membuat terjaga semalaman suntuk.
Ayat ini turun pada 9 Hijriah tepatnya pada saat Perang Khandaq. Ketika itu para sahabat merasa kelelahan karena menggali parit yang panjanga 8 km, lebar 5 m, dan dalamnya 3 m. Anda bisa bayangkan, penggalian tanah 8 km di Arab, yang jenis tanah berbeda dengan tanah di negara kita. Tanah di negara kita mudah dicangkul, disekop, atau ’ditraktor’. Penggalian tanah di Arab harus dipadatkan dahulu menyerupai batako, setelah itu diangkat dan digali. Bayangkan 8 km×5m×3 m harus selesai dalam waktu empat. Yang tidak terbiasa kerja seperti, dijamin stres. Begitu pun dengan sebagian para sahabat, mereka pergi meninggalkan Rasulullah saw. dengan alasan keluarga, anak, binatang ternak, harta, dll. (seperti diceritakan dalam Q.S. al-Ahzab).
Mereka (sahabat) bertanya kepada Rasulullah saw. tentang kapan datangnya pertolongan Allah Swt. datang karena Allah Maha Melihat dan Maha Mendengar segala sesuatu, akhirnya Allah memerintahkan Jibril a.s. untuk menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad saw. berupa Q.S. Al-Baqarah ayat 214. ”Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.