Tugu Gerobak Nasi Goreng, Monumen Pejuang Nafkah, Lambang Persatuan Pedagang Nasgor Perantauan

Tugu "Gerobak Nasi Goreng," itulah namanya, terletak di Desa Jrakah, Kecamatan Taman, Pemalang kota

23 November 2022, 16:31 WIB

Nusantarapedia.net, Galeri | Potret Sosial — Tugu Gerobak Nasi Goreng, Monumen Pejuang Nafkah, Lambang Persatuan Pedagang Nasgor Perantauan

“Itulah Indonesia, khas dengan budaya urbanisasinya, karena Jakarta adalah pusat, dan poros dari segala aktifitas atas edukasi sosial budaya dari pusat kekuasaan sejak era Batavia. Sehingga kelahiran “kultur” baru di seluruh wilayah Indonesia pun, akan membentuk dengan kesatuan yang tidak terpisahkan dari episentrum Indonesia, yaitu ‘Jakarta’.”

SIAPA tidak tahu nasi goreng! Kuliner yang satu ini lekat dalam budaya Indonesia. Meski sejarahnya di Indonesia, nasi goreng atau nasgor tercipta dari kondisi kekurangan pangan, yang mana nasi sisa hari kemarin yang masih layak untuk dimakan, akan sia-sia bila di buang, di tengah situasi kekurangan pangan. Maka, terciptalah ide menghangatkan nasi sisa dengan ditambah aneka bumbu, maka jadilah makanan nasi goreng khas budaya Indonesia era kolonial.

Namun demikian, menurut beberapa sumber literasi, bahwa kuliner nasi goreng sudah ada sejak 4.000 tahun yang lalu. Dipercayai resep nasi goreng yang pertama diklaim ada di daerah yang saat ini bernama Yangzhou di Provinsi Jiansu, Tiongkok, Cina.

Dalam perkembangannya, budaya kuliner mengikuti faktor sosiologi suatu bangsa. Etnis Tionghoa telah bermigrasi ke seluruh bagian dunia, termasuk Indonesia. Dalam migrasinya tersebut, kuliner ala Tionghoa menjadi bertemu dan saling mempengaruhi pada daerah tujuan, termasuk di Indonesia, utamanya di Batavia.

Dengan demikian, nasi goreng pada dasarnya adalah kuliner dari budaya Tionghoa, namun demikian, nasi goreng dalam bentuknya di berbagai belahan dunia saat ini, dan khususnya Indonesia telah lahir sebagai kuliner nasi goreng gaya baru dengan variasinya masing-masing menurut kondisi sosiologi masing-masing. Maka, terciptalah gaya nasi goreng yang bervariasi di setiap daerah di Nusantara (Indonesia).

Kuliner nasi goreng adalah makanan santap malam khas budaya Indonesia, tergolong ke dalam makanan jenis main course atau makanan inti. Orang Indonesia mengatakan sebagai makanan berat, atau makan, atau madang bagi masyarakat Jawa.

Makanan inti dari bahan nasi putih ini, digoreng dengan berbagai campuran dari bahan rempah-rempah. Ada bumbu bawang merah, bawang putih, kemiri, merica, terasi, ulekan sambal, kecap, saus merah, dsb.

Di Solo, nasi goreng khas dengan bumbu kecapnya yang terasa manis. Di Jogja, ada nasi goreng putihan atau nasi goreng Jawa tanpa kecap. Sedangkan di Aceh, nasi goreng khas dengan aneka bumbu rempah-rempahnya ala budaya kuliner Timur Tengah.

Sedangkan di Jakarta dan Surabaya, nasi goreng terasa asin, juga ada variasi nasi goreng yang disajikan dengan campuran bahan makanan laut atau sea food. Sedangkan nasi goreng khas pantai utara Jawa, umum dengan tambahan saus merahnya.

Nuspedian tinggal pilih saja nasi goreng menurut selera masing-masing. Mau dengan sensasi pedas, rasa asin, full manis, atau ala-ala bumbu Aceh.

Juga tinggal pilih saja nasi goreng yang disajikan dengan aneka lauk pauk, yaitu; nasi goreng ayam, telur, daging sapi, sea food, dsb.

Terkait

Terkini