Upacara Adat di Bali yang Terkenal
- upacara ini sebagai bentuk menghormati Dewi Saraswati yang sangat dipercaya sebagai pembawa ilmu ke bumi -
Nusantarapedia.net, Jurnal | Sosbud — Upacara Adat di Bali yang Terkenal
PESONA keindahan alam di Pulau Bali sudah tidak diragukan lagi. Sepanjang pulau kita bisa menikmati keindahan alam yang terbentang, mulai dari gunung, pantai bahkan danau. Namun, ada hal unik yang membuat Bali menjadi lebih istimewa, yaitu adat istiadat (budaya) masyarakat yang sangat terasa di kehidupan sosial masyarakat Bali.
Berkunjung ke Bali terasa lebih spesial jika kita berhasil mendapatkan momen seru dengan menyaksikan upacara adat yang ada di Bali. Umumnya upacara adat di Bali dapat disaksikan oleh wisatawan untuk sekadar menyaksikan atau mendokumentasikannya. Tak hanya alam, Pulau Dewata Bali juga menawarkan ragam budaya dengan berbagai upacara adat dan tradisi yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang.
Banyak filosofi dan sejarah yang bisa dipetik dari tradisi leluhur ini. Berikut ini adalah upacara adat di Bali yang paling banyak diminati wisatawan.
Inilah tujuh upacara adat di pulau Bali yang memiliki keunikan tersendiri:
Galungan ini berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya ‘Menang‘. Sesuai dengan namanya, upacara adat di Bali ini tujuannya untuk merayakan kemenangan atas kejahatan. Selain itu, upacara Galungan juga digelar untuk memperingati penciptaan alam semesta beserta isinya. Rangkaian hari raya Galungan telah berlangsung selama 25 hari sebelum Galungan. Setiap 210 hari kalender Bali, umat Hindu di Bali merayakan Hari Raya Galungan.
Mengingat besarnya biaya yang akan dikeluarkan untuk upacara Ngaben, tidak semua masyarakat Bali dapat melaksanakan upacara ini untuk keluarga yang telah meninggal dunia. Namun, baik pemerintah desa adat maupun pemerintah provinsi mengadakan upacara ngaben massal yang diperuntukkan bagi keluarga kurang mampu agar jenazah leluhurnya dapat disucikan atau dibersihkan sesuai dengan ajaran agama Hindu. Jadi, Upacara Ngaben tidak akan selalu dilaksanakan dan tidak dapat diprediksi.
Upacara Saraswati yaitu untuk merayakan ilmu pengetahuan. Upacara ini sebagai bentuk menghormati Dewi Saraswati yang sangat dipercaya sebagai pembawa ilmu ke bumi. Pada upacara ini segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan akan didoakan. Dan biasanya upacara adat ini terdiri dari pembacaan cerita, tarian bahkan sampai malam sastra. Upacara ini diadakan tiap 210 hari pada hari Sabtu Umanis, Watu Gunung.
Upacara adat lainnya adalah upacara Melasti. Upacara ini biasanya dilaksanakan tiga hari sebelum Nyepi. Upacara ini diadakan dengan maksud menyucikan umat Hindu di Bali. Mereka biasanya akan mengunjungi sumber air yang dipercaya memiliki mata air abadi seperti danau, mata air, dan laut. Dalam upacara ini, para pendeta Hindu akan memercikkan air ke kepala setiap orang yang hadir. Tujuannya untuk membersihkan segala keburukan di dalam tubuh agar jiwa dan raga kembali suci.
Dikenal juga dengan nama Metatah atau Mesuguh, upacara adat Mepandes dilakukan saat seorang anak memasuki usia remaja. Dalam melakukan upacara adat Mepandes ini, 6 gigi taring atas anak-anak beranjak dewasa akan dicabut. Upacara potong gigi ini diadakan dengan tujuan untuk membuang keinginan buruk seperti keserakahan, iri hati, amarah, dan sebagainya.