Update Gempa Cianjur, 162 Orang Meninggal, 13.784 Mengungsi

"Berdasarkan catatan call center BPBD, ada 162 orang yang meninggal dunia. Mayoritas adalah anak-anak, kita sangat prihatin,"

22 November 2022, 07:43 WIB

Nusantarapedia.net, Jakarta — Update jumlah korban tewas dalam gempa bumi Cianjur-Sukabumi bertambah, seperti yang dilaporkan oleh BPBD Kabupaten Cianjur, juga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, di Pendopo Bupati Cianjur, pada Senin malam sekitar pukul 22.00 WIB, menyebutkan sebanyak 326 warga mengalami luka-luka dan 13.784 orang telah mengungsi di 25 titik lokasi pengungsian, dan 162 orang meninggal dunia.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Ridwan berdasarkan data dari call center BPBD Kabupaten Cianjur.

“Berdasarkan catatan call center BPBD, ada 162 orang yang meninggal dunia. Mayoritas adalah anak-anak, kita sangat prihatin,” ucap Ridwan Kamil.

Menurut Emil, sapaan Ridwan Kamil, korban anak-anak yang terbanyak, karena saat kejadian para siswa sekolah sedang belajar di madrasah atau pesantren.

Dilaporkan, untuk bangunan berupa rumah yang rusak dengan tingkat kerusakan 60-100 persen berjumlah 2.345 unit, dan masih terdapat 2-3 lokasi jalan yang terisolasi. Untuk jalan nasional sudah kembali normal.

Sementara pihak BPBD Kabupaten Cianjur terus melakukan upaya-upaya melakukan evakuasi, pendataan dan upaya lainnya.

“Saat ini tim dari BPBD Cianjur sedang melaksanakan pendataan, serta asesmen korban dan kerusakan, di samping terus melakukan evakuasi,” demikian laporan BPBD.

Diketahui, telah terjadi gempa bumi pada Senin, (21/11/2022) di Cianjur-Sukabumi Jawa Barat. Gempa bumi terjadi pada pukul 13.21 WIB, dengan bermagnitudo (M) 5,6 skala richter.

Menurut laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di 10 km arah barat daya dari Kabupaten Cianjur, dengan kedalaman gempa 10 km. Titik gempa berada di 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur. BMKG menyatakan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam keterangannya mengungkapkan, bahwa penyebab gempa yang berpusat di Sukabumi-Cianjur tersebut diduga akibat pergerakan Sesar Cimandiri. Menurut keterangannya, gempa terjadi akibat patahan geser.

“Diduga gempa ini merupakan pergerakan dari Sesar Cimandiri, jadi bergerak kembali,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Senin (21/11/2022).

(Inh)

Gempa Cianjur, Puluhan Korban Tewas dan Ratusan Korban Luka-luka
Gempa Mamuju, Analisis Geologi Kejadian Gempa Bumi Merusak
Pergeseran Fungsi Teknologi Digital untuk Misi Kemanusiaan
Presiden Tinjau Rumah Resiliensi Indonesia pada Pameran Solusi Kebencanaan Adexco 2022
Aspek Keselamatan dan Kesejahteraan Masyarakat pada Industri Pengeboran Panas Bumi Perlu Diperhatikan
Kronik Kali Opak, dalam Romantisme, Manajemen Air dan Gempa (1)

Terkait

Terkini