Wadah Tingkatkan Kompetensi dan Skill Guru, Korwil Pendidikan Kecamatan Tulung Gelar Kegiatan Rutin KKG

26 Februari 2025, 23:24 WIB

Nusantarapedia.net | KLATEN, JATENG — Kegiatan rutin KKG (Kelompok Kerja Guru), kembali digelar oleh Korwil Pendidikan Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten. Dihelat pada Rabu, (26/02/2025) di SD N 1 Gedongjetis, Desa Gedongjetis, Kec. Tulung. Adapun kegiatan rutin KKG Kelas V Sekolah Dasar (kelompok Kelas V SD), diikuti oleh semua Guru Kelas V SD se-Kecamatan Tulung.

Mengawali arahannya, Korwil (Koordinator Wilayah) Pendidikan Kec. Tulung, Ismiyati, S.Pd., mengucapkan terima kasih kepada pengurus organisasi ini, yakni: penanggung jawab KKG Kelas V SD (Haryani, S.Pd.); Ketua KKG Kec. Tulung (Pekik Waskito, S.Pd.); dan semua guru kelas v sekolah dasar, yang mana kegiatan rutin KKG dapat berjalan berkesinambungan berkat peran serta pengurus serta anggota dalam menjalankan organisasi ini sebagai wadah forum guru untuk saling bertukar pikiran dan pengalaman, sebelum melangkah lebih lanjut untuk tujuan utamanya meningkatkan kualitas tenaga kependidikan.

Lanjut Ismiyati, S.Pd. mengungkapkan, bahwa kegiatan rutin KKG ini sebagai wadah untuk meningkatkan kompetensi dan skill guru.

“Kegiatan rutin KKG Kelas V ini, insyaallah mampu menjadi wadah untuk meningkatkan kompetensi dan skill guru, baik saat berada di dalam maupun di luar kelas,” ujar Ismiyati.

Ismiyati, S.Pd., (tengah), Korwil Pendidikan Kecamatan Tulung, bersama guru kelas v SD, saat kegiatan rutin KKG pada sesi diskusi.

Dalam arahannya, Ismiyati, S.Pd. menekankan kembali tujuan umum pentingnya wadah KKG (kelompok kerja guru), di antaranya: (1) Menjadi tempat untuk berbagi dan diskusi tentang proses pembelajaran; (2) Memperluas pemahaman dan pengetahuan pemahaman profesional guru berdasarkan rasa kekeluargaan; (3) Memberikan bantuan profesional pada guru kelas.

Menurut Ismiyati, istilah profesionalisme guru tentu bukan sesuatu yang asing dalam dunia pendidikan. Secara sederhana, profesional berasal dari kata ‘profesi’ yang berarti jabatan. Orang yang profesional adalah orang yang mampu melaksanakan tugas jabatannya secara mumpuni, baik secara konseptual maupun aplikatif.

“Guru yang profesional adalah guru yang memiliki kemampuan, mumpuni dalam melaksanakan tugas jabatan guru. Harus ada sedikit perubahan. Perubahan itu adalah keniscayaan yang harus dijalani, karena perubahan adalah bagian dari dinamika dan romantika kehidupan. Tanpa perubahan, hakikat hidup bukanlah hidup. Kemajuan tidak mungkin terjadi tanpa adanya perubahan,” beber Ismiyati, S.Pd.

Lanjut Ismiyati menjelaskan, sebagai seorang guru sekaligus sebagai pegawai yang tentunya mengalami perubahan, mulai dari perubahan kebijakan kepegawaian dalam pelaksanaan E-Kinerja maupun perubahan kebijakan sebagai seorang guru (pendidik), yang mana harus menyesuaikan diri dengan perubahan kurikulum baru, yaitu “kurikulum deep learning“, ditambah lagi perlunya penerapan ke bentuk digital akan tuntutan perubahan kemajuan teknologi dan informasi yang sangat masif.

“Di sinilah, kita sebagai para pendidik, harus bisa mengikuti dinamika jaman, bagaimana tantangannya serta dampak lainnya, karena digitalisasi itu tidak bisa kita hindari, maka perlunya kita semua untuk ‘mengupgrade‘ diri pada kemampuan IT (Information Technology/Teknologi Informasi-red),” tandas Ismiyati, S.Pd.

Di penghujung arahannya, Ismiyati, S.Pd. sambil bercanda untuk mencairkan situasi, memberikan pesan-pesan moril.

“Sekali lagi bapak dan ibu, dalam menjalani hidup ini, kita harus senantiasa ‘move on’, meskipun kita terkadang mengalami kondisi  yang ‘galau’, yang artinya ‘gelisah antara lanjut atau udahan’, karena tidak ada tindakan terbaik tanpa kegalauan, tidak ada kesuksesan tanpa perubahan,” canda Ismiyati.

Selain itu, pesan moril lainnya kepada para guru kelas v SD, agar para guru selalu bersyukur dan bersabar dalam proses pembelajaran.

“Dalam menyikapi kehidupan, khususnya dalam konteks sebagai seorang pendidik, kita tidak terlepas dari dua hal, yakni bersyukur dan bersabar. Terhadap nikmat iman dan Islam, rezeki, karunia, jabatan, penghargaan, dan prestasi yang kita dapatkan, kita harus senantiasa bersyukur. Pada doa, harapan, cita-cita dan keinginan yang belum menjadi kenyataan, kita seyogyanya menanamkan sikap syukur dan sabar dalam diri, khususnya pada konteks profesi, karena tugas kita tidaklah mudah dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, maka pendekatan nilai-nilai kearifan, budi pekerti, etis, perlu kita aplikasikan,” tutup Ismiyati, S.Pd. Korwil Pendidikan Kec.Tulung.

KKG (Kelompok Kerja Guru) Kelas V SD Kec. Tulung, saat kegiatan rutin KKG (forum guru). Tulung, (26/02/2025).

Adapun jalannya kegiatan berlangsung dengan cair, salah satunya dengan berdiskusi dengan mengambil tema-tema kekinian, seperti perubahan pola perilaku peserta didik dengan adanya tren digital, yakni dampak bermedia sosial, serta modeling pembelajaran berbasis digital, dsb. (Inh)

PKG PAUD SRIKANDI, Korwil Bidang Pendidikan Tulung-Klaten Laksanakan Reorganisasi 

Sejarah Perkembangan Kurikulum Pendidikan di Indonesia

Kurikulum Merdeka, Penggegasan Liberalisasi Menuju Generasi “Ambyar”

Sejarah Klaten

Terkait

Terkini