Pembangunan Waduk Mbay/Lambo, Masyarakat Adat Rendu Butowe Apresiasi Polres Nagekeo
Nusantarapedia.net, Nagekeo, NTT — Komunitas masyarakat adat di Desa Rendu Butowe memberi apresiasi kepada Polres Nagekeo yang hingga saat ini terus mengawal proses pembangunan Waduk Mbay/Lambo dan juga turut mengawal proses penyaluran hak masyarakat terdampak, agar kondusifitas warga tetap terjaga.
Hal itu disampaikan juru bicara komunitas masyarakat adat Rendu Butowe, Wunibaldus Wedo dihadapan Kapolda NTT Irjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M.H., ketika jenderal bintang dua itu melakukan kunjungan kerja tinjau lokasi pembangunan Waduk Mbay/Lambo, Senin (20/02/2023).
“Kami menyampaikan terima kasih banyak dan juga apresiasi kepada Polri khususnya Polres Nagekeo yang sudah turut mengawal dan mengupayakan persoalan masyarakat terdampak pembangunan Waduk Mbay/Lambo,” ungkap lelaki yang akrab disapa Dus Wedo ini.
Menurutnya, peran Polres Nagekeo dalam hal pembangunan PSN tersebut terkait dengan situasi dan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat, sehingga berpengaruh pada kelancaran pengerjaan. Saat ini secara presentase progres pembangunan telah berada dikisaran 4,90% (persen).
“Polres Nagekeo terus mengawal dan berkordinasi menyelesaikan persoalan yang muncul di tengah masyakarat,” katanya.
Kendati demikian, dia pun berharap agar selama proses pembangunan Waduk Mbay/Lambo berlangsung, aparat kepolisian tetap mengawal proses ini.
“Kami berharap kepada bapak Kapolda agar proses pembangunan ini terus dikawal oleh aparat keamanan”, ungkap Dus.
Dia juga menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada Kapolda NTT yang telah menyempatkan waktunya hadir dan duduk bersama mereka.
“Kami berterimakasih kepada bapak Kapolda yang telah menyempatkan diri mengunjugi wilayah kami ini,” ucapnya.
Sementara itu, Kapolda NTT Irjen Pol. Johni Asadoma dalam kesempatan itu mengatakan, bahwa polri akan mengawal dan memberikan pengamanan secara maksimal, baik tempat, peralatan, personil maupun masyarakat.
“Tentu kami akan mengawal dan memberikan pengamanan yang maksimal baik tempat, peralatan, personil, maupun masyarakat. Kalau ada hambatan- hambatan kami akan lakukan pendekatan yang humanis, persuasif dan kekeluargaan sehigga tidak menimbulkan dampak yang serius”, katanya.
Irjen Pol. Johni Asadoma menambahkan, bahwa bendungan/waduk dibangun atas program presiden yang bertujuan untuk memajukan dan memakmurkan masyarakat Nagekeo.
“Karena itu kita perlu berterimakasih kepada presiden yang begitu peduli terhadap daerah kita NTT. Kita tahu bahwa NTT merupakan daerah di bulan-bulan tertentu sangat kering dan tandus sehingga presiden membuat program ini untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Di samping itu, dia juga meminta agar Polri-TNI maupun masyarakat untuk selalu menjaga situasi kamtibmas di lokasi pembangunan waduk Mbay/Lambo.
“Saya meminta kita semua sama-sama, baik masyarakat, TNI, Polri untuk kita jaga saudara-saudara kita agar mereka dapat bekerja dengan tenang dan nyaman sehingga target pekerjaan tahun 2024 dapat tercapai. Terimakasih atas dukungan tokoh adat dan tokoh masyarakat atas terlaksananya pembangunan Waduk Lambo,” pungkasnya. (MYasin)
Update Progres Pembangunan Waduk Mbay/Lambo Capai 4,90% dari Target Rencana 7,86%
Progres Pembangunan Waduk Mbay/Lambo Capai 4,04% dari Target Rencana 5,71%
10 Perwakilan Suku di Nagekeo Digugat ke PN Bajawa Terkait Dugaan Kesepakatan Sepihak 60-40
Tolak! Jabatan Kades Skema 9X2 Bukan Pula 6X3, Dorong Revisi UU Desa 5X2
Akhirnya, Mayoritas DPR Setujui Perpu Ciptaker Menjadi UU