Wakil Bupati Sikka Romanus Woga Buka Lokakarya 7 CGP

13 Juli 2023, 11:47 WIB

Nusantarapedia.net | SIKKA, NTT — Bertempat di aula TK Maria Ferari, Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga membuka Lokakarya 7 Calon Guru Penggerak (CGP) angkatan ke-7 tingkat Kabupaten Sikka, Rabu, (12/07/2023).

Dalam sambutannya, Romanus Woga mengatakan, peran dan tugas sebagai guru penggerak adalah; mendorong komunitas belajar bagi rekan guru di sekolah dan lingkungannya, menjadi pengajar praktik bagi rekan guru lain untuk pengembangan pembelajaran di sekolah, memacu kepemimpinan siswa di sekolah, menciptakan ruang diskusi positif dan kerjasama antar guru dan pemangku kepentingan di dalam dan di luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan, serta menjadi pemimpin pendidikan yang memacu kesejahteraan ekosistem pendidikan di sekolah.

Dikatakan Romanus, ada banyak keuntungan yang bisa didapat oleh Calon Guru Penggerak baik selama proses pendidikan maupun setelah program selesai yakni; pertama, Calon Guru Penggerak dapat memperbaiki kemampuannya sebagai pemimpin pembelajaran yang memprioritaskan kepentingan murid. Selama program, calon Guru Penggerak akan dibimbing oleh instruktur, fasilitator, dan pengajar praktik yang berpengalaman.

“Menjadi Guru Penggerak, seseorang harus mengikuti program pendidikan selama enam bulan. Melalui program ini para peserta akan mendapatkan manfaat dalam hal; belajar dan meningkatkan kompetensinya sebagai pemimpin pembelajaran yang berpusat pada murid melalui Lokakarya bersama; Pengalaman belajar mandiri dan kelompok, bimbingan/mentoring dari pengajar praktik (pendamping), dan memperoleh komunitas belajar baru dan akan menerima sertifikat pendidikan 310 JP Guru Pengerak setelah selesai program.”

“Selama proses pendidikan ini berlangsung, para CGP akan dibimbing oleh fasilitator dan juga pengajar praktik melalui pendampingan individu di sekolah dan pendampingan kelompok melalui kegiatan Lokakarya.”

“Pendampingan individu bertujuan untuk membantu CGP menerapkan hasil pembelajaran daring sehingga CGP mampu; mengembangkan diri sendiri dan juga guru lain dengan cara melakukan refleksi, berbagi, dan kolaborasi.”

“Selain itu, melalui pendampingan individu ini, CGP mampu memiliki kematangan moral, emosional dan spiritual untuk bereperilaku sesuai Kode Etik; CGP mampu merencanakan, menjalankan, merefleksikan, dan mengevaluasi pembelajaran berpusat pada peserta didik dengan melibatkan orang tua.”

“Hadirnya pendampingan individu, dapat memampukan CGP untuk berkolaborasi dengan orang tua dan masyarakat untuk mengembangkan sekolah dan membentuk kepemimpinan siswa,” demokrasi disampaikan Romanus Woga dalam sambutannya.

“Dan selanjutnya pendampingan ini dilakukan agar CGP mampu mengembangkan dan memimpin upaya mewujudkan visi sekolah yang berpihak pada siswa dan relevan dengan kebutuhan masyarakat di sektor sekolah,” tandas Wakil Bupati Sikka.

“Selain dari pada itu, ada juga pendampingan yang dilakukan melalui lokakarya dengan yang bertujuan untuk sebut Romanus; meningkatkan keterampilan CGP untuk menjalankan perannya, menjejaringkan CGP di tingkat Kabupaten/Kota, menjadi ruang diskusi dan pemecahan masalah yang dihadapi oleh CGP,” dan lanjut Romanus Woga menambahkan; meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan di tingkat sekolah dan Kabupaten atau Kota.

“Serta laporan pelaksanaan pendampingan inidividu dan lokakarya pendidikan guru penggerak, dilakukan dengan baik dan terarah, perlu-perlu dilakukan fungsi kontrol sebagai bahan laporan yang akan digunakan oleh BGP (Balai Guru Penggerak) sebagai bentuk pertanggungjawaban aktivitas pendampingan individu dan lokakarya secara berkala,” tutup Romanus Woga. (Icha)

Margaretha Dadin Hadir Bersama Kelompok RUMPI Dalam Lokakarya 7 CGP

Menatap Indonesia Masa Depan Melalui Momentum Pemilu, Belajar dari Jepang: “Revolusi Hidup” dari Filsafat hingga Society 5.0

Merdeka Belajar, Antara Idealisme dan Angan-angan

Menanti Cicilan Visi-Misi Capres 2024, Sederhana namun Revolusioner!

Lokakarya 7, 68 CGP Asal Sikka Digelar

Arah Pendidikan Nasional

Terkait

Terkini