Warga Rendu Minta Pekerjaan Bendungan Mbay/Lambo Dihentikan Sementara Sebelum Ganti Rugi Lahan Dibayar

Nusantarapedia.net | Nagekeo, NTT – Masyarakat Adat Suku Rendu di Desa Rendu Butowe meminta agar pekerjaan pembangunan Bendungan Mbay/Lambo dihentikan sementara sebelum ganti rugi lahan mereka dibayar.
Permintaan penghentian sementara menuntut hak ganti rugi segera dibayar itu menyusul adanya informasi pergantian Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan SNVT Pembangunan Bendungan II BWS NT II Ditjen SDA Kementerian PUPR Pembangunan Bendungan Mbay/Lambo.
Masyarakat Adat Suku Rendu menyayangkan pergantian PPK Pembangunan Bendungan Mbay/Lambo tanpa ada sosialisasi bahkan, mereka meyakini PPK Pembangunan Bendungan Mbay/Lambo yang baru belum mengetahui sepenuhnya soal status lahan di dalam pembangunan bendungan tersebut.
“Kami masyarakat adat Rendu minta kepada pihak penyelenggara pembangunan Bendungan Mbay/Lambo untuk sementara menghentikan pekerjaan sebelum hak-hak kami dibayarkan,” tegas salah satu Tokoh Masyarakat Adat Suku Rendu Wunibaldus Wedo kepada media ini di Mbay, Senin (03/02/2024).
Dikatakan, PPK pembangunan Bendungan Mbay/Lambo yang baru perlu mengagendakan pertemuan bersama seluruh masyarakat pemilik lahan terdampak Proyek Strategis Nasional tersebut sebelum melaksanakan rangkaian tugas sebagai PPK. Pertemuan itu dimaksud untuk meyakinkan serta memastikan waktu proses pembayaran hak-hak mereka.
Jika tidak, kata Dus lagi, maka masyarakat adat terutama masyarakat Adat Suku Rendu secara paksa akan melakukan penghentian sementara pekerjaan sampai semua hak-hak mereka dibayar.
“Tentu kita semua tahu ini adalah PSN, namun pihak penyelenggara pembangunan terkhusus PPK yang baru, perlu memahami bahwa di dalam pekerjaan ini masih ada hak-hak masyarakat yang belum dibayar sehingga kami minta PPK yang baru untuk duduk bersama masyarakat lahan terdampak agar memberikan kepastian terkait ini, jika tidak, kami secara paksa akan menghentikan pekerjaan itu,” tandasnya.