Wow! Lapak Dagangan Satpol PP Pemalang Beromset Jutaan Rupiah
Nusantarapedia.net, Pemalang, Jawa Tengah — Hari minggu merupakan hari libur tanpa aktifitas pelayanan publik bagi pegawai di lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja Pemda Kabupaten Pemalang. Tetapi tidak bagi para keluarga besar penegak peraturan daerah ini, hari Minggu dijadikan ajang kreativitas dan usaha dalam setiap acara Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau biasa disebut car free day (CFD).
Menempati stand di Jalan Sura Hadi Kusuma, ibu-ibu Dharma Wanita Satpol PP ini mencoba kemampuan wirausahanya dengan menggelar aneka dagangan, seperti; berbagai jenis makanan, lauk pauk, kue kering hingga pakaian serta aksesoris. Digelar setiap hari minggu, ketika masyarakat kota berjuluk “Nasi Grombyang Pemalang” tumpah ruah di Alun-alun kota.
Kegiatan membuka usaha tersebut diadakan setiap hari minggu, awak media mencoba mengintip apa saja kegiatan dan dagangan yang digelar oleh ibu-ibu Dharma Wanita tersebut pada Minggu, (13/11/2022 ).
Terlihat nampak antusias masyarakat mengunjungi ratusan stand yang ada di acara car free day begitu tinggi, berbagai macam barang dagangan, dari makanan, pakaian, lauk pauk, jajanan, alat-alat rumah tangga serta aneka dagangan lainnya, banyak dijajakan di sini.
Tak ketinggalan lapak dagangan ibu-ibu Satpol PP tersebut, nampak ramai diserbu para pembeli, salah satunya Nanda (24) warga Kebondalem, Jalan Citarum tersebut, sengaja bangun pagi untuk memburu makanan kesukaannya yaitu tongseng bebek.
“Lumayan mas, disamping harga lebih murah di sini, tekstur daging tongsengnya juga empuk, saya pesan 4 porsi buat dimakan sekeluarga,” katanya.
Menurut kepala Satpol PP Pemalang Raharjo, lapak dagangan milik jajarannya baru dibuka minggu-minggu ini, tapi omzetnya lumayan, bisa tembus 5 juta rupiah.
“Tdak hanya tongseng bebek saja yang banyak diminati warga, aneka kuliner seperti opor ayam, aneka jajanan snack juga lumayan tinggi pembelinya, disamping baju, dan aksesoris, karena kami menjual semua dagangan di sini dengan harga sangat terjangkau buat warga,” kata Kasatpol PP setengah promosi.
“Contoh satu porsi tongseng entok/bebek kami jual hanya 30 ribu, yang mungkin menurut salah satu staf saya di warung tongseng bisa dijual 45 ribu,” imbuhnya.
Di akhir wawancara, Kasatpol PP mengatakan bahwa acara gelar lapak ini untuk mempererat silaturahmi, selain juga serap aspirasi, karena banyak keluhan dari para pedagang yang menggelar dagangannya di trotoar, yang mana perlu untuk dicarikan solusinya.
“Ya, terutama untuk menambah rasa kekeluargaan antar anggota dan juga silaturahmi kepada masyarakat, karena dengan acara ‘gelar lapak dagangan’ di acara CFD, banyak juga keluhan para pedagang yang menggelar dagangannya setiap hari di trotoar jalan, menyampaikan keluhannya kepada kami, terutama dalam hal tempat dagangannya.” (Ragil74)
Operasi Kemanusiaan Satpol PP Pemalang
Pasal Tentang Rekayasa Kasus Dimasukkan dalam RKUHP
Harga Komoditas di Jakarta Hari Ini 13 November, Gula Pasir Rp18.500
Widuri
Legislator: Polisi Harus Proses Hukum Dugaan Pelanggaran Beking Tambang Ilegal