Wow! Ribuan Ikan Salmon Liar Mati di Sungai

"Hujan sore yang singkat 10 hari yang lalu, ditambah dengan air laut pasang, memberi salmon sinyal yang salah untuk memulai proses bertelur,"

6 Oktober 2022, 17:04 WIB

William Housty menjelaskan, bahwa ikan salmon liar biasanya menunggu hujan sebagai sinyal mereka untuk melakukan perjalanan ke anak sungai (migrasi) dan sungai sebagai indikator bahwa permukaan air akan naik dan memberikan jalan dengan mudah ke sungai untuk proses kelahiran (bertelur).

Housty mengatakan, hujan sore yang singkat 10 hari yang lalu, ditambah dengan air laut pasang, memberi salmon sinyal yang salah untuk memulai proses bertelur. Dengan tidak ada lagi hujan yang datang dan sungai telah menjadi kering, ikan-ikan menjadi terjebak dan mati dalam perjalanan menuju proses bertelur.

“Kami mengalami hujan sore selama lebih dari sebulan,” katanya. “Tanpa hujan dan air pasang, saya menduga banyak dari salmon itu kemungkinan akan bertahan (di laut) dan menunggu. Mereka tidak punya cukup waktu untuk menyesuaikan diri dengan kenyataan kekeringan ini.”

Seorang ahli biologi memperkirakan ada 65.000 salmon mati di dasar sungai tersebut, lebih dari 70% di antaranya gagal bertelur. Siklus hidup salmon Pasifik liar, mereka pasti mati setelah melakukan perjalanan ke anak sungai dan sungai yang berkelok-kelok untuk bertelur, dan telur-telur tersebut sebagai regenerasi salmon. Sedangkan induknya akan mati dengan alami untuk dikonsumsi dan didistribusikan kembali oleh beruang, serigala dan burung, memberikan nutrisi yang berharga bagi hutan.

Housty mengatakan kematian terjadi pada saat masyarakat optimis tentang pemulihan populasi ikan salmon pink dan chum. Perairan Coaster Heiltsuk telah lama menjadi rumah yang ramah bagi populasi salmon, tetapi jumlah itu telah menurun dalam beberapa tahun terakhir, bagian dari keruntuhan salmon liar yang lebih luas.

“Sungguh memilukan melihat ini. Kami benar-benar merasa seperti sedang membalikkan keadaan dalam pemulihan mereka,” kata Housty.

Diketahui, pantai barat British Columbia telah mengalami sedikit hujan selama lima minggu terakhir dan beberapa daerah berada di tingkat kekeringan tingkat empat, yang menurut provinsi itu mungkin akan menyebabkan dampak sosial ekonomi dan ekosistem.

“Itu yang harus kita pantau terus. Saya berharap ini adalah peristiwa langka, ”kata Housty. “Tapi kita harus siap membantu salmon jika memungkinkan, dengan cara apa pun yang kita bisa, untuk menghindari hal seperti ini lagi.”

Saat ini dunia sedang menghadapi isu krisis pangan, hal tersebut terkorelasi dengan kejadian seperti di atas, bahwa dampak perubahan iklim dunia yang disebabkan oleh pemanasan global, telah berpengaruh pada siklus alam guna mencari titik keseimbangannya sendiri. Kejadian kekeringan, curah hujan yang tinggi, badai, dsb, telah menjadikan ancaman bagi kehidupan manusia, salah satunya ancaman kelaparan. (Anin)

Sumber: The Guardian

An An, Panda Raksasa Tertua di Dunia Mati
Hiu Hidung Tumpul Berinsang Enam Ditemukan Nelayan Taiwan
Bathtub Fosil Kayu dari Indonesia, Termahal di Dunia
Aalsmeer: Tempat Lelang Bunga Terbesar di Dunia
Katedral Santa Maria del Fiore, Gaya Arsitektur Gotik Akhir menuju Era Renaisans
Petani Gaza Temukan Mosaik Era Bizantium

Terkait

Terkini