Pidato Mega Tak Ada Kode untuk Ganjar, Mega Bicara Perempuan (Puan Last Minute, Ganjar Opsi Terakhir)

- Maka pengumuman Puan sebagai calon presiden ditentukan "last minute" di detik-detik akhir dengan tujuan tidak memberikan lawan ruang gerak bermanuver -

11 Januari 2023, 02:19 WIB

Nusantarapedia.net, Jurnal | Polhukam — Pidato Mega Tak Ada Kode untuk Ganjar, Mega Bicara Perempuan (Puan Last Minute, Ganjar Opsi Terakhir)

“Kendati demikian pula, bukan tidak mungkin peluang Ganjar pupus. Ganjar tetap menjadi satu kesatuan kalkulasi politik Megawati/PDIP, bila dalam perjalanan ke depan mengusung Puan tidak didapatkan formulasi yang tepat hingga potensi kekalahan terjadi bila capres itu Puan Maharani, maka Ganjar Pranowo adalah jalan (opsi) terakhir.”

PERINGATAN Hari Ulang Tahun PDIP ke-50, pada Selasa, 10 Januari 2023, berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023) pagi.

“Genggam Tangan Persatuan dengan Jiwa Gotong Royong dan Semangat Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam,” adalah tema dari Hari Ulang Tahun (HUT) Emas partai PDI Perjuangan (PDIP), dengan sub tema “Persatuan Indonesia untuk Indonesia Raya”.

Ketua Umum Megawati Soekarnoputri melakukan pidato politik dalam acara tersebut. Mega berpidato hampir selama 2 jam dengan beberapa topik yang sebelumnya outline-nya telah dipersiapkan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Namun Mega berpidato dengan santai (tidak text book), seperti halnya orang berbicara saja, karena menurut Mega, acara ini adalah acara kangen-kangenan, setelah hampir tiga tahun Megawati tidak bertatap muka langsung dengan para kadernya.

Saat mengawali sambutannya, Megawati memperkenalkan salam baru (sorak/yel-yel), dengan meminta kader PDIP yang memenuhi gedung tersebut untuk menyuarakan salam baru, yaitu “Salam Pancasila”.

Pra HUT Emas, telah menjadi isu publik bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada acara HUT ini akan mengumumkan bakal calon presiden (capres) Pilpres 2024 dari PDIP pilihan Megawati. Namun akhirnya, yang ditunggu-tunggu oleh publik Tanah Air, bahwa Mega belum mengumumkan capres pada momen HUT ini.

Dalam pidato politik yang disampaikan Megawati, bahwa Mega sudah mengantongi nama siapa calon presiden dari PDIP, namun enggan untuk mengumumkannya, bahwa ini menjadi hak prerogatif Ketua Umum Megawati.

Mega sama sekali tidak menyinggung nama calon presiden PDIP pilihannya, kendati Mega bukan hanya mengantongi nama capres secara jamak, namun sudah ada di kantong by name calon tunggal pilihannya. Yang jelas, Megawati memastikan bahwa capres yang akan diusung adalah kader PDIP.

“Karena ini yang ditunggu-tunggu. Kalau orang main taruhan, udah masang, sing arep diumumke ibu sapa? Lah, ha.. ha..,” ucap Megawati.

“Ya entar dulu, emangnya situ tepuk tangan terus (saya) tergiur umumkan? Enggak. Hehe.. Iya, dong,” imbuhnya.

“Emangnya nggak punya kader sendiri? (kader tepuk tangan: red). Yang keras, dong (tepuk tangannya: red). Dompleng-dompleng,” kata Mega.

Sebelumnya dibaca, nampaknya di tubuh internal PDIP tengah terjadi faksi dan poros yang dalam perjalanannya acap bersitegang. Megawati dengan barisan struktural PDIP yang condong ke Puan. Jokowi dan Ganjar sebagai kader PDIP yang juga berdiri sebagai poros sendiri, dengan kemampuan Jokowi membuat hampir semua partai tunduk padanya.

Puan punya struktur, Ganjar punya dukungan dari bassis merah akar rumput. Mbak Mega pun pusing, pilih Puan apa Ganjar? Sebelumnya juga santer mengemuka wacana PDIP usulkan Ganjar-Ahok, bahkan Mbak Mega sendiri yang akan jadi capres.

Menjadi tanda tanya besar publik Indonesia, lantaran partai dan atau tokoh-tokoh lainnya sudah mengumumkan ihwal calon presiden. Seperti Prabowo Subianto dari partai Gerindra yang katanya akan bersama PKB, begitu pula juga Anies Baswedan capres pilihan partai Nasdem yang katanya hasil dari komunikasi koalisi partai Nasdem, Demokrat dan PKS.

Akankah, Megawati akan memilih putrinya Puan Maharani sebagai capres, yang ditangkap bahwa PDIP/Megawati inginkan capres dari trah Soekarno, meski problem muncul ketika Puan dianggap tidak dengan potensi akan elektabilitas yang tinggi. Hal itu menjadi kontras ketika Ganjar Pranowo kader PDIP santer digadang-gadang sebagai capres PDIP poros dari Jokowi. Yang mana Ganjar adalah kepanjangan Jokowi dengan elektabilitas tertinggi.

Narasi Perempuan
Bila dihubungkan dengan pidato Megawati dalam acara HUT tersebut, sama sekali Megawati tidak mengarah sebagai kode untuk nama Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pilihannya. Justru Mega lebih berbicara pada posisi dan kedudukan perempuan dalam konteks politik dan lainnya. Bahwa Megawati mengatakan tentang kesetaraan perempuan. Pada poin perempuan ini Megawati bicara panjang lebar, diawali dengan perspektif perempuan dari proses penciptaan umat sebagai Adam dan Hawa, hingga posisi perempuan dalam kiprah politik. Megawati mengingatkan kembali perjuangannya sebagai perempuan di kiprah politik nasional yang tersakiti oleh rezim orde baru.

Terkait

Terkini