Cerita Novelia, Mulai Dari Tak Punya Uang Beli Beras Hingga Rela Tahan Lapar ke Sekolah Setelah Ditinggal Mati Kedua Orang Tua

27 Maret 2024, 07:42 WIB

Nusantarapedia.net | POTRET SOSIAL — Cerita Novelia, Mulai Dari Tak Punya Uang Beli Beras Hingga Rela Tahan Lapar ke Sekolah Setelah Ditinggal Mati Kedua Orang Tua

MARIA Novelia Uta namanya. Bocah 12 tahun asal Desa Nangadhero, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur ini, mengisahkan tentang hidupnya setelah ditinggal mati kedua orang tuanya sejak 2 tahun lalu. Novelia saat ini masih duduk di bangku SMP. Ia memiliki seorang adik bernama Prisilia Avia Kue berumur 9 tahun yang juga masih mengenyam pendidikan sekolah dasar di SDK Stella Maris Marapokot.

Setelah ditinggal mati kedua orang tuanya, Novelia dan adiknya kemudian diasuh oleh sang kakek Siprianus Mawa. Keseharian mereka diliputi dengan berbagai kekurangan kebutuhan. Untuk mencukupi kekurangan tersebut, kakek Sipri maupun Novelia harus rela jadi kuli atau makan gaji di tetangga seperti halnya kerja membersihkan rumput di sawah ataupun menanam padi.

Novelia menceritakan, ia dan adiknya hampir setiap hari berangkat ke sekolah dengan perut kosong lantaran tak memiliki uang untuk membeli beras. Akibat dari keseringan menahan lapar, ia mengaku kerap mengalami sakit perut. Novelia juga mengaku, kalau ia dan adik serta kakeknya hampir setiap hari mengonsumsi daun singkong yang dipetik dari kebun tetangga sebagai pengganti nasi.

“Saya dengan adik kalau pagi ke sekolah tidak sarapan kadang kalau sudah terlalu tahan lapar perut saya sakit. Kami hanya bisa makan daun ubi sebagai ganti nasi, kami tidak ada uang buat beli beras,” katanya.

Tak cukup di urusan pangan. Novelia dan adiknya hingga kini belum memiliki baju seragam yayasan seperti yang dikenakan teman sekolah mereka. Alasan sehingga ia dan adik belum memiliki baju seragam yayasan tersebut lagi-lagi karena tak memiliki cukup uang untuk membeli ke pihak sekolah.

“Harga seragam yayasan satunya seharga 165 ribu, jadi kami dua itu jumlahnya 330 ribu. Saya dengan adik sampai saat ini belum ada baju seragam yayasan seperti yang dipakai teman-teman saya,” ungkapnya.

Dengan kondisi yang serba kekurangan, Novelia pun besar hati menaruh harapannya kepada semua pihak terlebih kepada pemerintah agar dapat memperhatikan dirinya dan adiknya terutama berkaitan dengan urusan kebutuhan sekolah mereka.

Terkait

Terkini