Widuri

Suami Nyi Widuri pulang dari perang, betapa terkejutnya melihat gelas bekas diminum seseorang, lalu bertanya kepada istrinya. Nyi Widuri beralasan gelas tersebut bekas dari seorang nelayan.

9 April 2022, 11:56 WIB

Nusantarapedia.net, Galeri | Panorama — Widuri

“Setali dua uang, ‘jas bukak ikete blangkon-sami jugag alias sami mawon.’ Indahnya kala senja di Pantai Widuri, ungkapkan rasa cinta yang mendalam pada wanita pujaan hati yang cantik, secantik Legenda Nyi Widuri di Pantai Widuri dalam orkestrasi alam lagu Widuri

WIDURI adalah sebuah pantai yang terletak di Kabupaten Pemalang Jawa Tengah. Widuri juga sebuah lagu yang sangat hits tahun 1977 yang dibawakan oleh Bob Tutupoly.

Pantai Widuri terletak di Desa Widuri, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Oleh masyarakat setempat pantai Widuri disebut “tlincing.” Merupakan pantai yang terletak di utara Jawa, di apit oleh tiga desa, Tanjung Sari kelurahan Sugih Waras di sebelah barat, desa Dana Sari di sebelah timur, di sebelah selatan kelurahan Pelutan, dan di sebelah utara tentunya, laut Jawa yang terkenal makmurnya sejak era kerajaan Kalingga hingga Demak Bintoro.

Akses menuju ke pantai ini sangat mudah. Dari alun-alun Pemalang lurus ke utara menuju jalur pantai Widuri. Jalan ini dibangun oleh Patih Sampun yang menjabat sebagai Patih di Kadipaten Pemalang.

Sejarah Nama Widuri

Legenda Nyi Widuri menceritakan kesetiaan seorang istri kepada suaminya. Tersebutlah, Nyi Widuri, wanita cantik yang tinggal di desa sekitar pantai. Saat suaminya sedang pergi berperang, Nyi Widuri berjanji tidak akan menerima tamu laki-laki sebagai bukti kesetiaannya.

Pada suatu ketika, Nyi Widuri menemukan laki-laki yang terluka dan di perutnya tertancap keris. Nyi Widuri merasa iba dan merawatnya hingga sembuh. Setelah laki-laki itu sembuh lalu pergi, dengan meninggalkan keris yang tadinya tertancap di perutnya.

Suami Nyi Widuri pulang dari perang, betapa terkejutnya melihat gelas bekas diminum seseorang, lalu bertanya kepada istrinya. Nyi Widuri beralasan gelas tersebut bekas dari seorang nelayan.

Sang suami tak percaya begitu saja. Akhirnya Nyi Widuri menusukan keris ke tubuhnya sendiri sebagai lambang kesetiaan. Ia berkata, jika darah yang keluar berwarna merah, maka telah menepati janji, jika darah yang keluar berwarna biru, telah mengingkari janji.

Akhirnya, darah yang keluar berwarna biru, dan darah tersebut membasahi kembang Widuri yang berada di atas meja. Nyi Widuri tewas bersimbah darah warna biru.

Kemudian nama kembang Widuri yang basah karena tetesan darah tersebut menjadi nama wanita tersebut sebagai Nyi Widuri, sekaligus sebagai nama desa, Desa Widuri.

Nuspedian? jangan sampai terlewatkan ya, datang berwisata ke Pantai Widuri, sekaligus napak tilas berjayanya Jawa di pesisir utara sebagai kota dagang metropolitan kuno.

Nuspedian? sambil bawa gitar, kalo dah nyampe di Pantai Widuri, nyanyikan sebuah lagu dengan judul Widuri. Terlebih di waktu senja hari, syahdu sekali!

Polish 20220409 093945436 1

Lagu Widuri diciptakan oleh Slamet Adriadie pada tahun 1972. Adriadie bekerja di studio rekaman Remaco pada tahun 1969-1971. Menurut Kompas.com (03/02/2016), dari data koran harian Kompas terbitan 3 Februari 1977. Adriadie seorang lulusan STM (Sekolah Teknologi Menengah) ATM di Semarang.

Awalnya lagu Widuri karyanya ini ditertawakan teman-temannya karena jelek. Namun atas kebaikan A.Riyanto yang menggawangi studi Remaco di Cipete, lagu ini diberi kesempatan untuk direkam. Bob Tutupoly ditunjuk menyanyikan lagu ini sekaligus ikut menata kembali lagu Widuri ciptaannya.

Tak disangka, lagu ini booming di pasaran. Dibawakan oleh Bob Tutupoly, di aransemen oleh A.Riyanto. Album ini sukses terjual sebanyak 650.000 salinan di seluruh Indonesia pada tahun 1977. Dan bisa dikatakan lagu yang fenomenal, dan kini menjadi lagu “Love Song Indonesian Evergreen.”

Bobby Willem Tutupoly, lahir 13 November 1939, menjadi terkenal karena lagu Widuri setelah kepulangannya dari Amerika. Selanjutnya semakin dikenal masyarakat lewat lagu Lidah Tak Bertulang, Tiada Maaf Bagimu, Tinggi Gunung Seribu Janji, dan lainnya.

Bob dengan suaranya yang merdu, terasa ngebass dengan suara hampir serak basah, tetapi tetap menjangkau di tone nada tinggi. Lagu Widuri dibawakan dengan nada Bb (Bes), lagu yang sangat romantis mengungkapkan cintanya pada seorang wanita, dilukiskan dalam angan bernama Widuri.

Setali dua uang, “jas bukak ikete blangkon-sami jugag alias sami mawon.” Indahnya kala senja di Pantai Widuri, ungkapkan rasa cinta yang mendalam pada wanita pujaan hati yang cantik, secantik Legenda Nyi Widuri di Pantai Widuri dalam orkestrasi alam lagu Widuri. (Ragil74)

Terkait

Terkini